Kisah
para nabi tentu selalu menjadi contoh yang baik untuk kehidupan kita saat ini
seperti kisah Nabi Adam. Maka belajar memahami berbagai hikmah kehidupan serta
bagaimana sifat yang dimiliki para nabi tentu akan sangat bermanfaat bagi kita.
Berbagai hikmah dan pembelajaran besar untuk hidup kita akan dapatkan secara
utuh dari kisah-kisah nabi yang begitu penuh dengan tanda-tanda kesempurnaan
Allah SWT.
TERCIPTANYA NABI ADAM AS KE BUMI
Terciptanya
Nabi Adam AS saat Allah mengatakan di hadapan para malaikat mengenai
penciptaannya sebagai leluhur manusia dan keturunannya akan menjadi seorang
khalifah yangbertugas untuk memakmurkan bumi. Pada saat itu para malaikat
justru penasaran kenapa harus diciptakan Nabi Adam AS, bahkan mereka khawatir
diciptakannya makhluk yang lebih sempurna adalah karena kelalaian para
malaikat.
Nabi
Adam AS diciptakan langsung dari tangan Allah SWT dan ruhnya pun langsung
ditiupkan oleh-Nya. Selain itu, Nabi Adam AS juga dibekali dengan akal yang
membuatnya bisa mempelajari, mengamati dan memahami berbagai hal. Sehingga
dalam kisah Nabi Adam ini kita bisa mengetahui bahwa akal diberikan padanya dan
keturunannya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Kelebihan itu
pula yang akhirnya membuat para malaikat mengakui keistimewaan yang diberikan
pada Nabi Adam.
Nabi
Adam diciptakan dari tanah yang ada di bumi dan setelah mati maka Adam dan anak
cucunya juga akan dikuburkan di tanah. Setelah tubuh Nabi Adam terbentuk
sempurna dan ditiupkan ruh maka para malaikat diminta untuk bersujud padanya.
Para malaikat pun menuruti perintah tersebut, namun para setan yang sombong
menolak untuk melakukannya karena setan merasa lebih mulia dengan terbuat dari
api dibandingkan tanah.
PENCIPTAAN HAWA DI SURGA BERSAMA NABI ADAM AS
Ketika
Nabi Adam mulai merasa kesepian karena hidup seorang diri kemudian
diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya. Penciptaan Hawa ini diambil dari
tulang rusuk sebelah kiri milik Nabi Adam sendiri yang diambil saat dia sedang
terlelap tidur. Ketika malaikat bertanya untuk apa Allah menciptakan Hawa, Nabi
Adam pun menjawab bahwa Hawa diciptakan untuk mendampingi, memberikan
kebahagiaan dan segala kebutuhan hidupnya sesuai kehendak Allah. Adam dan Hawa
diijinkan Allah SWT untuk tinggal di surga yang tentunya serba hidup enak dan
cukup apapun kebutuhannya. Namun ada satu pantangan yang harus diingat keduanya
yaitu tidak boleh mendekati pohon terlarang dan memakan buahnya.
Setelah
setan membangkang, dia tidak lagi diijinkan untuk tinggal di surga sehingga
karena hal tersebut setan menjadi dendam dengan Nabi Adam dan menginginkannya
keluar dari surga. Setan selalu mencari segala cara untuk bisa menjerumuskan
Nabi Adam dan Hawa untuk melakukan dosa dengan mendekati pohon larangan. Dengan
berbagai rayuan serta tipu daya yang dilakukan oleh setan akhirnya Nabi Adam
dan Hawa pun memakan buah dari pohon larangan tersebut. Seketika mereka
merasakan akibatnya dengan terbukanya aurat Nabi Adam dan Hawa, karena malu
mereka mencari daun untuk menutupi auratnya. Dengan perasaan malu karena telah
melanggar larangan yang telah Allah SWT berikan mereka menangis sambil
memanjatkan doa.
KISAH NABI ADAM DAN HAWA DITURUNKAN KE BUMI
Allah
SWT menerima taubat Nabi Adam dan Hawa, keduanya pun menjadikan hal tersebut
pelajaran dan menyadari bahwa setan adalah musuh yang tidak lagi boleh
dipercaya apapun tipu dayanya. Namun karena hal tersebut Nabi Adam dan Hawa
harus dipindahkan dari surga ke bumi dan mengemban tugas sebagai khalifah.
Namun setan terus berusaha untuk menyesatkan Nabi Adam dengan berbagai cara
meskipun keinginannya membuat Nabi Adam dikeluarkan dari surga sudah terjadi.
Saat
diturunkan ke bumi Nabi Adam diturunkan di Hindustan sedangkan Hawa di Jeddah,
Saudi Arabia. Keduanya terpisah jarak yang begitu jauh dan bertemu kembali
setelah sekian lama di Jabal Rahmah daerah Arafah. Tentu pertemuan setelah
perjuangan panjang tersebut menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi Nabi
Adam dan Hawa, sehingga mereka bisa menjalani hidup bersama dengan lebih
bahagia.
KISAH ANAK NABI ADAM AS DAN HAWA
Setelah
menjalani kehidupan berdua sebagai pasangan suami istri merekapun memiliki
keturunan. Setiap Hawa melahirkan anak selalu kembar laki-laki dan perempuan.
Pada kelahiran pertama anak mereka adalah Qabil dan Iklima, kemudian kelahiran
kedua Habil dan Labuda. Saat anak Nabi Adam dan Hawa mulai beranjak dewasa,
perangai merekapun berbeda-beda satu sama lain. Qabil memiliki sifat yang kasar
dan Habil memiliki sikap lebih santun. Iklima menjadi remaja yang cantik dan
Labuda biasa-biasa saja. Anak-anaknya memiliki tugas masing-masing untuk
membantu urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Seiring
dengan bertambahnya kedewasaan keempat anak Adam dan Hawa tersebut merekapun
mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Kemudian Allah SWT memberikan
petunjuk bahwa anak Adam dan Hawa harus segera dinikahkan dengan aturan mereka
tidak boleh dinikahkan dengan saudara kembarnya sendiri. Sehingga artinya
adalah Qabil akan menikahi Labuda dan Habil akan menikahi Iklima. Setelah hal
tersebut disampaikan Adam pada anak-anaknya dengan penegasan tidak boleh ada
pihak yang menolak, ternyata diluar dugaan Qabil menolak dan menyatakan ingin
menikahi Iklima yang merupakan kembarannya sendiri.
PERSELISIHAN ANAK ADAM
Dengan
kondisi perselisihan diantara anak lelakinya, maka Adam memberikan solusi bahwa
Qabil dan Habil harus berkurban kemudian siapa yang kurbannya diterima maka
dialah yang berhak menikahi Iklima. Adam berpikiran bahwa masalah jodoh ini
akan lebih baik jika diserahkan serta dipasarahkan pada Allah SWT.
Setelah
hari yang ditentukan tiba keduanya pun mempersiapkan kurbannya, Qabil merasa
karung yang dibawanya akan diterima, sedangkan Habil sibuk memilih kambing
paling baik untuk dikurbankan. Setelah meletakkan kurbannya, Qabil dan Habil
memandangi bukir tersebut dari kejauhan, kemudian muncul api besar dari langit
yang langsung menyambar kambing milik Habil. Dengan begitu kurban Habil
diterima dan dia berhak menikahi Iklima sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
Dari
keputusan tersebut Qabil memang tidak berdaya dan sesuai keputusan dia harus
mengikuti kesepakatan sebelumnya. Namun hatinya masih dengki pada Habil dan
perasaan dengki tersebut menimbulkan dendam yang akhirnya menjadikan niat jahat
muncul dalam pikirannya untuk membunuh Habil. Tapi sebenarnya Qabil tidak tahu
bagaimana caranya untuk membunuh Habil, sampai akhirnya setan menjelma dan
memberikan contoh dihadapannya dengan memukul kepala burung menggunakan batu.
Setelah
mendapatkan ide, Qabil menunggu saat yang tepat untuk menghantamkan batu besar
ke kepala Habil dan sesaat kemudian Habil menghembuskan napas terakhirnya.
Qabil pun belajar dari burung gagak bagaimana caranya menguburkan mayat Habil
di dalam tanah. Dalam kisah Nabi Adam terus berdakwah pada anak dan cucunya
untuk mengikuti ajaran Allah SWT dan wafat di usia 1000 tahun setelah mengalami
sakit selama 11 hari, setahun kemudian Hawa juga wafat menyusul suaminya.
Semoga
kita semua bisa mendapatkan hikmah dari kisah Nabi Adam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar